modenisasi,globalisasi

Dalam hidup kita kena kuat,
Kadang-kadang onak dan duri melanda,
semangat tak boleh luntur,
kita kena juga hadapi kehidupan,
melarikan diri bukan penyelesaian,
susah mana pun,
pahit mana pun,
payah mana pun,
sebab janji Allah,
setitis derita melanda,
segunung kurniaan-Nya...

Ibarat kapal layar,
yang berlabuh di pelabuhan,
tidak berlayar ke tengah lautan,
tiada badai menerpa,
aman, selamat dan bahagia,
tapi,
bukan ini tujuannya dicipta,
kapal dicipta untuk megharungi lautan,
menyampaikan barangan dari tanah seberang,
penuh kesusahan,
demi kesenangan masa depan.

Kita manusia,
memang selamat hidup dalam kalangan kita,
fikrah kita,
dunia kita,
tapi apa gunanya soleh,
tanpa musleh?

Memang payah hendak melangkah,
baru setapak,
ribut melanda,
melangkah lagi,
godaan menjelma,
tapi jadilah seteguh karang di dasar lautan,
tak terusik dilanda badai,
memang payah,
tapi perjuangan bukan untuk orang yang manja,
baru dijentik sudah mengalah,
baru ditengking sudah beralah...

Pendirian kita harus dipegang,
seteguh gunung yang menjadi pasak bumi,
sekukuh akar mencengkam bumi,
sebab kita bukan seperti biskut,
nampak teguh,
tapi,
lemau bila didedah,
lembik bila dicicah,
hancur bila dicampak,
patah bila dibelah...

Memang,
kadangkala bisa tohmahan manusia,
mencucuk jauh ke dalam dada,
pelbagai ragam,
kadangkala menitis air mutiara,
tanpa dipinta,
tapi kau harus mengerti,
mengapa mereka menjadi begini,
mungkin ini bukan kehendak sendiri,
terpaksa akur dengan arus globalisasi,
minda diracuni dngan era modenisasi,
jahil, jahil, jahil sebab tak siapa yang bisa menunjukkan,
jalan kepada-Nya.

Sebab kau tahu yang benar,
tugas kau menyampaikan,
tapi jika kau mengaduh,
kau mengembalikan buah paku keras,
apa beza kau dengan mereka,
tenggelam dalam kejahilan,
malah lebih hina lagi,
kerana kau dikurniakan ilmu,
untuk membuat kau tahu,
tapi bertindak bodoh seperti kau tak tahu,
bertindak seolah kau yang benar,
tanpa sedar yang dikejar tak kesampaian,
yang dikendong berciciran...

Lainlah andainya kau kuatkan hati,
bersabar sendiri,
pohon pada illahi,
kekuatan diri,
balaslah keburukan dengan kebaikan,
meskipun kau masih dibalas dengan keburukan,
kemanisan yang sebenar-benarnya,
kau akan perolehi di syurga-Nya nanti...